Jumat, 09 Januari 2009

5 Prinsip Membangun Organisasi Bisnis

5 Prinsip Membangun Organisasi Bisnis


Tidak ada bisnis MLM yang sukses tanpa ditopang oleh organisasi bisnis yang kuat, mapan, dan produktif.


Dalam hal membangun organisasi bisnis, setiap program MLM memiliki keunikan dan kekhasan masing-masing operasionalnya. Bahkan antara sistem direct selling (single level) dengan (multi—level) pun bisa berbeda signifikan. Misalnya, dalam direct selling organisasi bisnis yang dibangun lebih sederhana karena jenjangnya yang terbatas biasanya hanya dua level), sementara sistem dengan berbagai variasinya bisa lebih kompleks karena levelnya lebih banyak. Walau begitu selalu ada beberapa prinsip pokok yang biasanya berlaku dalam berbagai variasi program tersebut, Berikut penjabaran prinsip-prinsip pokok dalam membangun organisasi bisnis jaringan:


1. Aktif Merekrut

Karena jaringan merupakan kekuatan, maka merekrut adalah keharusan, Merekrut dalam sistem MLM difungsikan untuk memperkuat organisasi bisnis, membuatnya lebih produktif, menambah penjualan produk, dan menambah anggota jaringan yang fungsinya untuk saling menopang keberhasilan bersama, mi berbeda dengan merekrut pada skema piramid yang difungsikan untuk mencari tumbal dan sebagai satu-satunya cara untuk menjamin diperolehnya income, Merekrut yang benar ditujukan untuk memperbanyak jumlah orang yang sukses, sementara merekrut pada skema piramid ditujukan untuk membuat din sendiri menangguk keuntungan dengan mengorbankan orang lain.

2. Aktif Menjual

Dalam sistem MLM, jika konsumsi pribadi bisa diduplikasikan dengan baik maka penghasilan pun bisa didapat. Tetapi karena tingkat konsumsi pribadi sifatnya terbatas, maka kunci ketahanan, kekuatan, dan keberlangsungan dan organisasi bisnis tetap pada produktifitas yang sesungguhnya. yaitu penjualan ke konsumen akhir, Dengan demikian, organisasi bisnis akan produktif dan berkelanjutan jika anggotanya aktif melakukan perekrutan dan penjualan. Kontinyuitas omset bisa didapat jika anggota jaringan mampu menambah anggota baru serta menemukan pelanggan-pelanggan non anggota dalam jumlah yang cukup. Semakin banyak anggota jaringan memiliki omset yang stabil atau bertendensi meningkat secara progresif, maka kenaikan ke level yang lebih tinggi akan semakin lancar, penghasilan semakin baik, dan organisasi pun semakin kuat karena benar-benar memberikan keuntungan konkrit.

3. Penghasilan Signifikan

Rekrut dan penjualan yang bagus akan menghasilkan pendapatan atau komisi yang bagus pula. Sehingga apa yang disebut sebagai residual income bisa terwujud. Perekat yang paling kuat dalam organisasi bisnis adalah penghasilan dalam jumlah yang signifikan yang sifatnya tidak naikturun secara tajam. Jika usaha keras anggota hanya memberi penghasilan kecil, prestasi mereka akan labil dan motivasi rendah, Jika grafik penghasilan naik turun dengan tajam, apalagi lebih banyak turunnya daripada naiknya, lamalama mereka akan kelelahan, Akibatnya, anggota jaringan mudah rontok, Cara mengatasinya adalah dengan melatih dan terus mengembangkan kemampuan mereka dalam menjalankan sistem secara benar,



4. Konsistensi Pembelajaran

Di bisnis MLM, selain selling dan recruiting, mayoritas waktu dihabiskan untuk proses pembelajaran. Hubungan antara leader, upline, dan downline dalam organisasi selalu diwarnai dengan aktivitas pembelajaran. Selama pembelajarannya konsisten, maka proses duplikasi dan update ketrampilan akan berlangsung bagus. Organisasi pun berjalan lebih dinamis dan persoalan-persoalan bisa ditanggapi dengan kreatif dan inovatif. Organisasi seperti mi memiliki kegairahan untuk mencapai prestasi terbaik. Sebaliknya, organisasi yang dipenuhi dengan anggotaanggota yang malas mengasah kemampuan, biasanya lebih lambat perkembangannya. Mengapa? Organisasi semacam mi suka menanggapi masalah-masalah baru dengan pendekatan lama akibat kemalasan mereka dalam belajar.

5. Leadership

Tidak ada organisasi bisnis yang kuat tanpa kepemimpinan yang kuat, disiplin, kredibel, melindungi, dan patut diteladani, Selain pembelajaran yang tents menerus dalam pengaplikasian sistem bisnis, seorang distributor MLM harus pula terus mengasah kemampuan leadershipnya. Sejak dia mempunyai down line pertama, sesungguhnya sejak itulah pembelajaran dalam Hal kepemimpinan dimulai, Inilah keistimewaan bisnis MLM yang memberi kesempatan semua orang untuk berproses menjadi seorang leader. Setahap demi setahap sampai kemudian orang mampu membangun organisasi bisnis yang kuat dan mapan. Seiring dengan berjalannya waktu, kematangan kepemimpinan akan diuji oleh banyaknya kesulitan dan tantangan yang dihadapi. Sebab itu, tidak ada leader sejati di bisnis MLM yang bisa diciptakan dalam waktu singkat.(ez)

INFO APLI Edisi XXV/September-Oktober 2004